Ramsdale Akui Mogok Main Waktu Di Sheffield United Demi Arsenal
By ommed
nusakini.com - Aaron Ramsdale mengaku sampai mogok bermain dan berlatih di klub lamanya, Sheffield United, demi memaksa mereka untuk melepasnya ke Arsenal.
Kiper Inggris itu hijrah ke London utara musim panas kemarin, dengan Arsenal membayar mahar sebesar £24 juta yang berpotensi meningkat menjadi £30 juta.
Ramsdale bercerita kepada kiper Watford, Ben Foster, lewat podcast Fozcast, soal caranya mewujudkan transfernya ke Arsenal.
Ia berkata The Blades terus-menerus menolak tawaran yang datang untuknya di awal musim.
"Ada banyak tawaran masuk dan [Sheffield] menolak semuanya," ujar Ramsdale.
"Mereka mengarang angka dan berkata 'Jika kami menjual Anda dengan harga segini, maka kami harus melunasi pembayaran ke Bournemouth dan cuma untung sedikit."
"Ini terus terjadi. Suatu waktu, pada hari laga, ada tawaran masuk dan saya memutuskan untuk bermain. Sheffield United menyadari itu dan menolak tawarannya usai pertandingan."
Ramsdale menambahkan bahwa pihak klub mengingkari janji bakal menerima tawaran besar, dan ia tersinggung atas komentar seseorang dari pihak klub yang tak mau ia sebut namanya.
"Saya tak akan menyebut nama dan semoga agen saya tidak melihat [wawancara] ini karena saya bisa kena masalah, tetapi normalnya ketika Anda tak dijual, Anda bakal diganjar kontrak baru. Memang tak ada aturan tertulis, tetapi normalnya seperti itu."
"Kami bilang begitu dan seseorang dari pihak klub malah berkata: 'Kami tak meminta Anda untuk potong gaji ketika Anda kebobolan terus-menerus awal tahun lalu.'"
"Mendengar itu saya langsung bilang: 'Saya tak akan main kontra West Brom, sesukamu mau berbuat apa.'," ujar Ramsdale.
"Saya tak mengikuti latihan selama dua hari dan manajer kami berkata: 'Santai saja, dia akan main'."
"Selasa saya bilang: 'Enggak. Saya enggak akan main.' Rabunya saya tak ada di dalam skuad, 10 menit sebelum sepak mula saya berjalan pergi."
"Sejak awal saya sudah bilang ke [Sheffield] bahwa saya akan memberikan yang terbaik untuk klub ini."
"Tetapi ketika mereka sudah berjanji bakal menerima tawaran besar dan malah menolaknya, harus ada jalan tengah. Ditambah lagi ada komentar seperti itu." (gi/om)